Sehingga karena merasa kehilangan demikian, saudaranya menyebut 'saudara itu lebih penting dari istri, saudara tidak akan terputus, berbeda dengan hubungan suami istri'. Boleh jadi ungkapan demikian pernah Anda dengar, dalam kehidupan masyarakat atau bahkan kejadian demikian Anda alami sendiri dalam keluarga.
Islam'apakah boleh atau tidak boleh' lebih dari itu, adanya wanita karier juga menyentuh aspek psikologis dan sosiologis keluarga. Misalnya, wanita yang bekerja di luar rumah seringkali harus menanggung beban ganda, di samping harus mengurusi urusan rumah tangga dan keluarga, juga mesti bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Kesimpulan Dalam hukum Islam, seorang istri memang dianjurkan untuk lebih mementingkan keluarganya daripada suaminya. Namun, hal ini bukan berarti bahwa istri tidak harus memperhatikan suaminya sama sekali. Istri harus bisa menyeimbangkan perhatiannya kepada keluarganya dan suaminya.
Namunbegitu, hakikatnya di alam akhirat nanti suami mempunyai bebanan yang lebih berat lagi untuk dilaksanakan, di mana suami akan dipertanggungjawabkan atas segala yang berlaku ke atas isteri dan keluarganya. Justeru, kertas kerja ini akan membincangkan tentang hak yang wajib suami tunaikan kepada isteri yang terdapat di
Kamu nikahi saja karirmu itu! Jangan pulang sekalian!" Kenyataan pahit ini timbul jika pasangan, entah istri atau suami, lebih mementingkan karir atau hobinya daripada keluarga/ pasangan. Memang dulu tatkala masih berstatus jomblo, kita bebas pergi ke manapun dan dengan siapapun. Namun, tidak demikian saat kita sudah menikah, kita tidak
DU7eTK.